Minggu, 29 November 2009

Amarah

Belatung makan dagingku, cacing menyebar pada tulang-tulangku. Debu dalam paru-paru, darah mengucur dari mulutku. Aku menyaksikan kematian...

Kesedihan dan kepedihan, sakit dan luka.
Semua tuduhan, pertanyaan tanpa jawaban dan segala akibatnya.
Penolakan dan kebencian, mengharapkan sesuatu yang sia-sia.
Semua kebencian, semua kemarahan, semua kerusakan yang telah kuperbuat.

Beri aku kekuatan untuk memenangkan pertempuran ini
kekuatan yang pasti, aku akan bertarung dengan setan.

Manusia yang jatuh bisa dibangunkan, manusia yang rusak bisa disembuhkan.
Meskipun harus menelan sepahit racun, memeluk rasa takut.

Jatuh lepas... Neraka menunggu...
Terengah-engah di napas terakhir.

Hamba berserah kepada-MU, tanpa kata
hamba baringkan hati ini atas kuasa-MU dalam sujudku

Hamba berserah kepada-MU, hanya bisa bilang
hamba masih percaya akan kebenaran yang kelak menunjukkan jalan hamba

Kelemahan...
kemauan dan kekuatan yang aku butuhkan hilang di setiap langkahku
Jangan vonis aku freak, aku sedang menghadapi setan dalam diriku sendiri
Brutal, berontak, tidak peduli, keras kepala, egois, sombong, drugs dan kekacauan
keluar semua dari jiwa yang mati

Gejala kemarahan...gejala kebencian...
gejala kemurkaan...gejala angkara murka...
mengarah ke aniaya...mengarah ke kesewenangan...
memberi makan emosi...
Seharusnya kita... lawan...paksakan...
(berserah kepada-MU)

Mungkin aku benar, mungkin aku salah
Perjuangan sia-sia ini, memakan waktu terlalu lama

Akankah ENGKAU menyelamatkan hamba...
Akankah ENGKAU menyelamatkan hamba dari diri sendiri...
Akankah ENGKAU bawa hamba kembali pulang...