Minggu, 06 Desember 2009

hari ini

Aku akan memulainya dengan ucapan syukur dan senyuman bukan
kritikan.

Akan kuhargai setiap detik, menit dan jam,
karena tak sedetik pun dapat ditarik kembali.

Hari ini tidak akan kusia-siakan,
seperti waktu lalu yang terbuang percuma.
Hari ini takkan kuisi dengan kecemasan
tentang apa yang akan terjadi esok.

Akan kupakai waktuku untuk membuat sesuatu yang kuidamkan
terjadi.
Hari ini aku belajar lagi, untuk merubah diri sendiri.

Hari ini akan kuisi dengan karya.

Kutinggalkan angan-angan, yang selalu mengatakan:
"Aku akan melakukan sesuatu jika keadaan berubah."

Jikalau keadaan tetap sama saja,
dengan kemurahan-Nya aku
tetap akan sukses dengan apa yang ada padaku.

Hari ini aku akan berhenti berkata: "Aku tidak punya waktu"
Karena aku tahu,
aku tidak pernah mempunyai waktu untuk apapun.
Jika aku ingin memiliki waktu,
aku harus meluangkannya.

Hari ini akan kulalui seolah hari akhirku.
Akan kulakukan yang terbaik dan tidak akan ditunda sampai esok.
Karena hari esok belum tentu ada.

biarkan telinga kiri kita tetap panas.

jangan dengarkan orang yang teriak ditelinga kiri kita.
biarkan saja telinga kiri kita tetap panas.
biarkan saja karena memang hanya sedikit yang bisa mengerti.
hanya sedikit yang mampu memahami.
hanya sedikit yang bisa menjadi pendengar.

siapkan saja apa yang bisa disiapkan.
lakukan saja apa yang bisa dilakukan.
buat senyuman senyaman mungkin.
karena kita adalah peran dari sebuah kehidupan.
kehidupan dimana hanya ada kita sebagai aku.
hanya ada aku untuk beberapa saya.
kehidupan dimana kitalah yang menjalani.
kitalah juga yang tau bagaimana diri kita.

berharaplah menjadi yang sedikit karena kitalah yang harus mengerti.
tidak usah memikirkan bagaimana sikap orang lain terhadap kita,
tapi tunjukanlah sikap yang bisa kita tunjukan terhadap orang lain.
Dan sampaikanlah apa yang bisa disampaikan juga kepada orang lain.

jangan ragu dan merasa takut.
benar dan salah sudah ada yang mengatur.
berjalan dengan yakin, dan peganglah keyakinan kita.
karena suatu saat kita akan dihidupkan setelah dimatikan.
saat yang tidak ada orang lain selain kita dan apa yang kita yakini yang mampu untuk menolong.

what the fuck.~

Minggu, 29 November 2009

Amarah

Belatung makan dagingku, cacing menyebar pada tulang-tulangku. Debu dalam paru-paru, darah mengucur dari mulutku. Aku menyaksikan kematian...

Kesedihan dan kepedihan, sakit dan luka.
Semua tuduhan, pertanyaan tanpa jawaban dan segala akibatnya.
Penolakan dan kebencian, mengharapkan sesuatu yang sia-sia.
Semua kebencian, semua kemarahan, semua kerusakan yang telah kuperbuat.

Beri aku kekuatan untuk memenangkan pertempuran ini
kekuatan yang pasti, aku akan bertarung dengan setan.

Manusia yang jatuh bisa dibangunkan, manusia yang rusak bisa disembuhkan.
Meskipun harus menelan sepahit racun, memeluk rasa takut.

Jatuh lepas... Neraka menunggu...
Terengah-engah di napas terakhir.

Hamba berserah kepada-MU, tanpa kata
hamba baringkan hati ini atas kuasa-MU dalam sujudku

Hamba berserah kepada-MU, hanya bisa bilang
hamba masih percaya akan kebenaran yang kelak menunjukkan jalan hamba

Kelemahan...
kemauan dan kekuatan yang aku butuhkan hilang di setiap langkahku
Jangan vonis aku freak, aku sedang menghadapi setan dalam diriku sendiri
Brutal, berontak, tidak peduli, keras kepala, egois, sombong, drugs dan kekacauan
keluar semua dari jiwa yang mati

Gejala kemarahan...gejala kebencian...
gejala kemurkaan...gejala angkara murka...
mengarah ke aniaya...mengarah ke kesewenangan...
memberi makan emosi...
Seharusnya kita... lawan...paksakan...
(berserah kepada-MU)

Mungkin aku benar, mungkin aku salah
Perjuangan sia-sia ini, memakan waktu terlalu lama

Akankah ENGKAU menyelamatkan hamba...
Akankah ENGKAU menyelamatkan hamba dari diri sendiri...
Akankah ENGKAU bawa hamba kembali pulang...